Sebagai kolese Jesuit, SMA Kolese De Britto mendasarkan seluruh proses pendidikannya untuk kaum muda pada Spiritualitas Ignatian, yang diwariskan St. Ignatius dari Loyola dan terumus dalam buku Latihan Rohani. Oleh karenanya, pendidikan di SMA Kolese De Britto diarahkan untuk mendidik kaum muda menjadi pribadi yang utuh dan seimbang. Artinya, SMA Kolese De Britto mengembangkan setiap siswanya dalam aspek hati nurani, fisik dan jiwa, dan akal budi. Yang satu tidak lebih penting dari yang lain, karena kesemuanya itu membentuk keseluruhan pribadi yang utuh dan seimbang.

Secara lebih kongkrit, seluruh proses pendidikan di SMA Kolese De Britto diarahkan pada 1 L 5 C: Leadership (kepemimpinan), Competence (kecakapan), Conscience (hati nurani yang benar), Compassion (bela rasa), Commitment (komitmen), dan Consistency (konsistensi). Dengan kata lain, SMA Kolese De Britto mendidik kaum muda untuk menjadi pemimpin yang memiliki kecakapan, hati nurani yang benar, bela rasa, komitmen yang kuat, dan konsistensi antara apa yang dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat.

Maka, sebagai lembaga pendidikan Jesuit, SMA Kolese De Britto mempunyai ciri-ciri berikut:

  1. Magis – secara harafiah berarti ‘lebih’. Siswa didorong untuk terus-menerus meningkatkan kualitas diri dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
  2. Man for and with others – manusia untuk dan bersama sesama. Siswa diajari untuk selalu mempunyai kesadaran bahwa mereka hidup bersama yang lain, dan oleh karena itu didorong untuk menaruh kepedulian dan mempunyai kehendak untuk mengulurkan tangan bagi sesamanya, lebih-lebih yang miskin dan tersingkir, tanpa memandang latar belakang yang melekat pada masing-masing pribadi.
  3. Cura personalis – perhatian pada masing-masing pribadi siswa. Sekolah memandang setiap siswanya sebagai pribadi yang unik dengan misinya masing-masing.
  4. Unity of Heart, Mind, and Soul – kesatuan hati, akal budi, dan jiwa. Pendidikan di SMA Kolese De Britto diselenggarakan untuk mengembangkan setiap aspek pribadi manusia tersebut secara optimal, utuh, dan seimbang.
  5. Ad Maiorem Dei Gloriam (AMDG) – Demi Kemuliaan Allah Yang Lebih Besar. Siswa diajari untuk membangun sikap bahwa pilihan-pilihan tindakan yang mereka buat adalah demi kemuliaan Allah dan bukan demi kemuliaan diri.
  6. Forming and Educating Agents of Change -mendidik agen perubahan. Siswa diarahkan untuk menjadi agen perubahan dan menjadikan dunia tempat yang lebih baik.

Romo Cyprianus Kuntoro Adi, SJ

Romo Hugo Bayu Hadibowo, SJ

Kolese De Britto menjadi sarana pendidikan Ignasian yang mengedepankan formasi di bidang intelektual, pengolahan hati, dan kehendak kuat untuk berkembang. Setiap peserta didik mendapatkan kesempatan yang luas untuk mengembangkan diri. Misi utama kami adalah menjadikan para peserta didik ini sebagai pemimpin yang cerdas, berbela rasa, dan konsisten dalam perkataan maupun perbuatan.

Romo Herry Wijayanto, SJ

Frater Daud Kefas Raditya, SJ

Kolese De Britto mendidik calon-calon pemimpin yang cerdas, terampil dalam memilih secara bertanggungjawab, dan memiliki belara rasa terhadap sesama. Semua ini tercakup dalam seluruh kurikulum pendidikan di mana setiap anak memiliki kesempatan yang sama